Instalasi dan Konfigurasi Server Database
Latar Belakang
Basis data merupakan elemen penting dalam pengelolaan informasi digital. Pemilihan sistem basis data yang tepat dapat memengaruhi kinerja serta skalabilitas aplikasi. Oleh karena itu, memahami karakteristik database relasional dan non-relasional serta cara menginstal dan mengkonfigurasi server database menjadi hal yang krusial.
Problem yang Diangkat
Bagaimana perbedaan antara database relasional dan non-relasional?
Kapan sebaiknya menggunakan database relasional atau non-relasional?
Bagaimana cara melakukan instalasi dan konfigurasi MySQL?
Bagaimana cara mengubah pengaturan default MySQL seperti port, ukuran buffer, dan password root?
Solusi / Skenario Aktivitas
1. Database Relasional vs. Non-Relasional
Relational Database (RDBMS): Database yang menyimpan data dalam bentuk tabel dengan hubungan antar tabel melalui foreign key. Menggunakan SQL sebagai bahasa query utama. Contoh: MySQL, PostgreSQL, Oracle Database.
Non-Relational (NoSQL) Database: Tidak menggunakan tabel tetap, lebih fleksibel untuk data tidak terstruktur. Contoh: MongoDB, Cassandra, Redis.
Kapan Menggunakan RDBMS?
Jika membutuhkan struktur data yang tetap dan terorganisir.
Jika integritas data dan transaksi menjadi prioritas utama.
Kapan Menggunakan NoSQL?
Jika menangani data dalam jumlah besar yang tidak memiliki format tetap.
Jika aplikasi memerlukan skalabilitas tinggi dan performa cepat.
2. Instalasi MySQL
Langkah-langkah:
Unduh MySQL dari situs resmi (https://mysql.com/downloads).
Pilih "MySQL Community Download" dan unduh MySQL Installer.
Jalankan installer dan pilih tipe instalasi Full.
Konfigurasi server:
Pilih tipe Development Computer.
Setel user root dan pilih metode autentikasi yang kuat.
Atur layanan MySQL agar berjalan otomatis saat startup.
Terapkan konfigurasi dan selesaikan instalasi.
3. Konfigurasi MySQL
a. Mengubah Port MySQL dari 3306 ke 3309
Sebelum perubahan: Default port 3306 Setelah perubahan: Port berubah menjadi 3309
Langkah-langkah:
Edit file konfigurasi
my.ini
.Ubah baris
port=3306
menjadiport=3309
.Restart layanan MySQL.
b. Mengubah innodb_buffer_pool_size
menjadi 25% dari RAM
Sebelum perubahan: Default 16MB Setelah perubahan: 4GB (jika RAM 16GB)
Langkah-langkah:
Cek nilai saat ini dengan perintah SQL:
SHOW VARIABLES LIKE 'innodb_buffer_pool_size';
Hitung 25% dari total RAM.
Ubah nilai dengan perintah:
SET GLOBAL innodb_buffer_pool_size = 4294967296;
Verifikasi perubahan dengan menjalankan ulang perintah
SHOW VARIABLES
.
c. Mengubah Password Root MySQL
Sebelum perubahan: root
Setelah perubahan: 123
Langkah-langkah:
Masuk ke MySQL CLI sebagai root.
Jalankan perintah berikut:
ALTER USER 'root'@'localhost' IDENTIFIED BY '123';
Keluar dan login ulang dengan password baru.
d. Membuat Database Baru
Nama database: kelompok_AB_nama_mhs
CREATE DATABASE kelompok_AB_nama_mhs;
Kesimpulan
Database relasional cocok untuk aplikasi yang membutuhkan struktur data tetap dan konsistensi tinggi, sedangkan NoSQL lebih fleksibel untuk data yang berkembang secara dinamis.
Instalasi MySQL dapat dilakukan dengan mudah melalui MySQL Installer.
Konfigurasi tambahan diperlukan untuk menyesuaikan performa dan keamanan database, seperti mengubah port, buffer pool size, dan password root.
Comments
Post a Comment